Hari Santri Nasional 22 Oktober


 Hadir dalam Apel Akbar Santri Nusantara, Presiden Joko Widodo berkesempatan memberikan sambutan. Dia kembali mengungkapkan alasannya menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional tiga tahun lalu.

Menurutnya, penetapan tersebut merupakan penghargaan negara kepada para santri dan ulama. Dia menyebut santri dan ulama memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Sejarah telah mencatat peran besar para ulama, kiai, para santri dalam masa perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI dalam menjaga bhinneka tunggal ika dan selalu memandu ke jalan kebaikan, ke jalan kebenaran, ke jalan kemajuan," kata Jokowi di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (20/10/2018).


Jokowi mengatakan santri merupakan pribadi muslim yang religius sekaligus nasionalis. Dalam menentukan pilihan, santri dan kiai selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

"Santri tidak sulit untuk mencintai agamanya dan sekaligus mencintai negaranya, mencintai bangsanya, bahkan mencintai agama dan bangsa itu dilakukan secara bersamaan," ujar dia.


Santri diharapkan dapat menjadi garda terdepan menjaga persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia dengan ratusan sukunya, kata Jokowi, merupakan aset yang sangat besar.

"Selalu saya sampaikan, marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah islamiyah kita dan marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah wathoniyah kita agar persatuan persaudaraan kerukunan tetap ada di bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata dia.
(bai/bgs)

Komentar